Kemasan Makanan
Kemasan makanan merupakan bungkus yang melindungi fisik makanan. Kemasan makanan umumnya digunakan produsen untuk menjaga kualitas produk yang akan dikirim dan disebarluaskan ke berbagai distributor. Produsen percaya selain menjaga kualitas, menggunakan kemasan juga dapat meningkatkan daya beli konsumen.
Kemasan makanan memiliki berbagai jenis, mulai dari tingkat yang paling sederhana hingga yang sangat menarik perhatian. Kemasan yang paling sederhana biasanya hanya menggunakan plastik transparan tanpa desain. Biasanya jenis kemasan ini untuk mengawali bisnis industri rumahan. Mereka menggunakan berbagai jenis plastik kemasan yang pastinya aman untuk makanan. Sedangkan proses pengemasannya menggunakan alat segel.
Berikutnya kemasan yang menarik perhatian. Kemasan ini dapat dinilai dari bentuk, bahan kemasan, gradasi warna, dan desain yang mampu menarik rasa penasaran pelanggan. Namun, pada dasarnya apa pun jenis kemasan makanan di atas tetap memiliki satu tujuan fungsi, yaitu melindungi makanan dari berbagai macam bahaya.
Berbicara tentang makanan merupakan kebutuhan pokok untuk kehidupan kita sehari-hari. Apa pun jenis makanannya tetap melalui proses cerna-mencerna di dalam tubuh kita. Untuk itu, kandungan makanan sangat berpengaruh penting bagi kesehatan tubuh. Sama halnya dengan makanan instan yang dikemas.
Beberapa kemasan yang digunakan untuk makanan sering disalahgunakan. Kurangnya pemahaman produsen akan kemasan makanan seringkali membahayakan konsumen. Pasalnya dalam membungkus makanan tidak bisa menggunakan kemasan makanan sembarang. Beberapa kemasan memiliki kandungan zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan kita.
Selain memiliki kandungan zat kimia, ada beberapa poin penting lainnya untuk kemasan yang aman bagi makanan. Poin-poin berikut diharapkan dapat membantu Anda dalam mengemas produk makanan lebih bijak, sehingga pelanggan juga merasa aman dalam mengonsumsi produk Anda.
Kriteria Kemasan Aman untuk Makanan
Kedap udara
Kemasan yang kedap udara dipastikan dapat menjaga kualitas makanan. Jika makanan yang dikemas tidak kedap udara akan muncul beberapa dampak. Misalnya seperti keripik atau makanan yang memiliki tekstur renyah. Apabila makanan yang dikemas terjadi kebocoran, maka keripik akan terasa alot saat dikonsumsi.
Di sisi lain jenis makanan lainnya akan terjadi kemungkinan terjangkitnya virus yang menempel. Jika bakteri atau virus sudah menempel akan menyebabkan makanan cepat basi dan tidak layak konsumsi. Hal tersebut akan membahayakan kondisi tubuh Anda tetap mengonsumsi.
Kedap air
Kriteria kedua ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kedap udara. Beberapa makanan kering yang terkena air akan menyebabkan kealotan. Selain itu, rasa makanan akan berbeda dari sebelumnya. Makanan yang sudah telanjur terkena air bahkan terendam juga akan membuat menjadi basi dan beracun. Untuk itu, tentu Anda harus mempersiapkan kemasan makanan yang antiair.
Bukan styrofoam
Siapa yang tidak mengenal jenis kemasan makan yang satu ini. Bentuknya yang sederhana dan ringan membuat tertarik siapa pun untuk memanfaatkannya. Di balik itu, ternyata styrofoam menyimpan beberapa kerugian yang harus dihindari. Styrofoam merupakan pembungkus makanan yang tidak bisa digunakan dalam waktu lama dan berulang.
Beberapa pendapat juga mengutarakan, makanan yang panas dan menggunakan styrofoam akan membuat reaksi kimia dari pembungkus ini menjadi aktif. Zat kimia aktif yang tercampur dengan makanan. Apabila daya tahan tubuh kita lemah, makanan dari styrofoam tersebut akan mudah menyebarkan penyakit di dalam tubuh.
Di sisi lain, styrofoam memiliki bahan yang tidak ramah lingkungan. Seringkali kita temukan salah satu sampah utama yang meluap di kali atau sungai adalah styrofoam. Styrofoam akan mengambang di permukaan kali dan akan menyumbat saluran. Selain itu, untuk menghancurkan styrofoam membutuhkan waktu yang lama.
Sirkulasi udara
Anda wajib memperhatikan sirkulasi udara pada wadah saat membuka atau menutup kemasan tersebut terutama untuk makanan yang bersuhu tinggi. Apabila Anda membawa makanan dengan suhu tinggi menggunakan sebuah wadah, pastikan memiliki tempat sirkulasi udara saat dibuka.
Bukan logam
Kemasan yang mengandung logam dikhawatirkan dapat menempel pada makanan. Apabila itu terjadi makanan dalam kemasan tersebut akan menjadi racun yang dapat membahayakan kesehatan tubuh kita. Penggunaan logam sendiri juga sangat berbahaya. Logam tidak disarankan untuk digunakan sebagai bahan atau alat yang berkenaan langsung dengan makanan.
Lalu Kemasan Makanan Apa yang Baik Digunakan?
Umumnya, kemasan makanan yang sering digunakan memiliki bahan dasar kertas atau plastik. Keduanya sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Di samping itu, ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengemas makanan, yaitu standar keamanan atau food grade yang perlu ada dalam kemasan makanan.
Sebagian dari Anda mungkin berpikiran bahwa kemasan makanan dari kertaslah yang paling aman. Namun, nyatanya tidak juga kok. Kemasan makanan plastik juga bisa Anda gunakan sebagai pembungkus yang berkenaan langsung dengan produk Anda.
Baik kertas maupun plastik juga dapat memperoleh sertifikasi standar food grade. Terlebih lagi plastik memiliki beberapa kriteria yang cocok sebagai kemasan makanan. Menggunakan kemasan plastik dapat melindungi makanan dari air. Plastik sendiri memiliki bahan utama antiair. Jika terkena air, plastik akan segera menolak dan tidak menyerap.
Senada dengan itu, rapatan plastik lebih tahan lama untuk memastikan makanan dalam kedap udara. Oleh karena itu, makanan dapat dipastikan tidak tercemar bakteri yang menyebabkan basi atau timbulnya racun. Makanan yang dikemas plastik pun juga terlindungi dari kealotan. Keuntungan lainnya, Anda bisa memanfaatkan makanan yang sudah terbuka dengan menutup plastik kembali.
Namun, hal tersebut menjadi pengecualian. Karena tidak semuanya jenis plastik yang bisa ditutup kembali. Kemasan makanan plastik makanan yang dimaksud adalah plastik zipper. Plastik ini memiliki metode ritsleting. Saat Anda ingin mengonsumsinya, hanya perlu membuka ritsleting. Namun, jika makanan tidak sempat dihabiskan ritsleting plastik bisa ditutup kembali.
Sebelum memilih plastik sebagai kemasan makanan, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu. Seperti yang kita tahu, beberapa penggunaan plastik juga tidak ramah lingkungan. Selain itu, beberapa jenis plastik tidak diperkenankan untuk dipakai sebagai kemasan makanan. Oleh karena itu, kenali dulu yuk tiga acuan berikut.
Tanda Plastik Aman Sebagai Kemasan Makanan
Sertifikasi food grade
Poin pertama sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Plastik sering digadang-gadangkan memiliki dampak besar untuk lingkungan. Namun di sisi lain, plastik juga memiliki menafaat sebagai pembungkus makanan lho. Untuk menggunakan plastik sebagai kemasan makanan, pilihlah yang bersertifikasi food grade.
Tanda food grade biasanya diwakili dengan simbol garpu untuk makanan dan simbol gelas untuk minuman. Biasanya kedua simbol tersebut terletak di bawah kemasan. Kemasan plastik yang sudah memiliki sertifikasi tersebut sudah dipastikan aman untuk makanan dan tahan panas. Ciri lainnya plastik untuk makanan lebih ketat daripada plastik sebagai kemasan elektronik.
Tidak kotor
Kemasan plastik yang baik tidak memiliki noda sedikit pun. Meskipun pedagang meyakinkan noda tersebut tidak masalah, ada baiknya Anda memilih produk lainnya. kemasan plastik yang aman tidak terkontaminasi dengan kotoran yang dapat dilihat dengan mata seperti cat atau noda.
Nah, adanya kotoran tersebut baiknya dijadikan bahan lebih teliti untuk para produsen. Sebelum produk didagangkan periksa dan bersihkan kemasan terlebih dahulu. Bahkan beberapa ahli menyatakan plastik kemasan boleh dicuci atau dibersihkan menggunakan kain yang lembap atau sedikit basah. Bahkan plastik yang dicuci dengan sabun akan mengurangi kandungan kimia. Beberapa plastik juga dianjurkan untuk dimasak dengan air panas terlebih dahulu agar residunya semakin berkurang dan tidak berpindah ke makanan.
Dapat digunakan berkali-kali
Selama masih memiliki bentuk yang baik, ternyata plastik aman untuk digunakan. Hal tersebut dijelaskan karena plastik tidak memiliki waktu kadaluarsa. Banyak orang yang berpikiran bahwa plastik hanya bisa digunakan dalam sekali pakai. Namun beberapa ahli berpendapat justru pemakaian plastik pertama kalilah yang lebih berbahaya karena zat kimia masih banyak. Pemakaian berikutnya zat kimia semakin sedikit, itu artinya semakin aman untuk digunakan.
Nah, beberapa fakta plastik kemasan di atas mungkin sebagian dari Anda baru mengetahui. Seperti mencuci atau memasak plastik dengan air panas agar residunya semakin berkurang. Selain itu, gunakanlah plastik yang memang difungsikan untuk membungkus makanan. Jangan biarkan penggunakan plastik elektronik digunakan untuk makanan. Jenis plastik tersebut memiliki kandungan kimia yang tidak ramah dengan bahan makanan.